Senin, 09 Maret 2015
Pengertian,
Perbedaan Jalan dan Lari
Atletik
merupakan olahraga tertua. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan dalam
bahasa Jerman mempunyai arti yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang
bersifat perlombaan dan pertandingan. Dalam bahasa Yunani Athlos artinya lomba,
tetapi sejalan dengan perkembangan jaman dibedakan antara atletik dan cabang
olahraga lainnya seperti; Permainan, senam, renang, bela diri dan lainnya.
Baik untuk menyingkat waktu kali ini akan dibahas cabang atletik khususnya nomor jalan dan lari. banyak para siswa jika ditanya tentang pengertian jalan maupun pengertian lari secara spontan mereka akan menjawab jalan adalah langkah lambat sedangkan lari adalah langkah cepat. Memang sepintas antara jalan dan lari dapat dibedakan dari kecepatan langkahya. Untuk lebih jelas silahkan simak Pengertian, Perbedaan Jalan dan Lari berikut ini.
Pengertian Jalan
Jalan merupakan gerak berpindah tempat atau memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkah menggunakan kaki secara bergantian. Gerak tubuh yang kita lakukan dalam berjalan didominasi oleh langkah kaki, meskipun gerak tangan, dan anggota badan lainnya juga di perlukan tetapi gerak langkah kaki sebagai gerak utama. Coba perhatikan gambar jalan berikut:
Baik untuk menyingkat waktu kali ini akan dibahas cabang atletik khususnya nomor jalan dan lari. banyak para siswa jika ditanya tentang pengertian jalan maupun pengertian lari secara spontan mereka akan menjawab jalan adalah langkah lambat sedangkan lari adalah langkah cepat. Memang sepintas antara jalan dan lari dapat dibedakan dari kecepatan langkahya. Untuk lebih jelas silahkan simak Pengertian, Perbedaan Jalan dan Lari berikut ini.
Pengertian Jalan
Jalan merupakan gerak berpindah tempat atau memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkah menggunakan kaki secara bergantian. Gerak tubuh yang kita lakukan dalam berjalan didominasi oleh langkah kaki, meskipun gerak tangan, dan anggota badan lainnya juga di perlukan tetapi gerak langkah kaki sebagai gerak utama. Coba perhatikan gambar jalan berikut:
Pengertian Lari
Secara awam gerakan jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun lari adalah gerakan memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkahkan kaki secara bergantian. Jadi pengertian lari juga sama dengan jalan yaitu gerak berpindah tempat atau memindahkan tubuh daei satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkah menggunakan kaki secara bergantian. Namun antara jalan dan lari ada perbedaan yang signifikan terutama kontak kaki dengan tanah. Mari kita bahas kembali Pengertian, Perbedaan Jalan dan Lari berikut.
Perbedaan antara jalan dan lari
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa meskipun jalan dan lari mempunyai pengertian yang sama tetapi kita dapat mengidentifikasi perbedaan jalan dan lari yaitu:
- Jalan,
pada gerakan jalan, langkah-langkah kaki yang kita gerakan selalu ada
salah satu kaki yang berhubungan atau kontak dengan tanah.
- Lari,
pada gerakan lari, langkah-langkah kaki yang kita gerakan ada saat kedua
kaki tidak berhubungan dengan tanah. Artinya pada lari pada saat tertentu
kedua kaki melayang di udara.
Setelah kita
mempelajari Pengertian, Perbedaan Jalan dan Lari jelaslah bahwa sekarang kita
mengerti bahwa jalan dan lari tidak dapat dibedakan hanya dilihat dari
kecepatan bergeraknya saja tetapi lebih pada pola gerak langkah kaki. Ada jalan
yang dilakukan secara cepat (Jalan Cepat), tetapi ada juga Lari yang dilakukan
secara lambat contohnya lari jogging. Jalan cepat merupakan salah satu nomor
dalam cabang atletik dan resmi diperlombakan
dalam
kejuaraan-kejuaraan atletik, baik nasional maupun internasional. Jalan cepat
adalah
gerak maju
langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah
tetap
terpelihara dan tidak terputus.
Secara
teknis jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun
lari
adalah
gerakkan memindahkan badan ke depan dengan langkah-langkah kaki. Perbedaan
jalan cepat
dan lari adalah pada gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang berhubungan/
kontak
dengan tanah. Dalam gerakan lari, ada saat melayang, pada waktu melangkah.
Teknik jalan
cepat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu : teknik start,teknik
jalan cepat,dan teknik melewati garis finish
Label: Penjaskes
Minggu, 28 September 2014
Pengertian Dan Tata Cara Wawancara
WAWANCARA
A. Pengertian Wawancara
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
*Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
*Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
*Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
B. Jenis-jenis wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
C. Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.
C. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.
D. Contoh Laporan Hasil Wawancara
Contoh Wawancara
Pewawancara:
"Selamat siang Pak! Apakah kita bisa memulai wawancaranya sekarang?"
Narasumber (kepsek):
"Oh, ya. Silahkan!"
Pewawancara:
"Jadi, untuk Bapak maklumi, tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui kesiapan dari para siswa maupun guru dalam pelaksanaan ujian kali ini"
Narasumber:
"Silahkan teruskan"
Pewawancara:
"Sejauh ini, apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menyambut ujian yang sebentar lagi akan dilaksanakan?"
Narasumber:
"Persiapan yang kami lakukan adalah memberikan les-les tambahan atau pengayaan dan mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakulikuler untuk sementara."
Pewawancara:
"Menurut pantauan Bapak, bagaimana tentang kesiapan dari siswa?"
Narasumber:
"Saya rasa para siswa sudah cukup siap."
Pewawancara:
"Baiklah Pak! Saya rasa imformasi yang saya butuhkan sudah cukup. Terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak. Selamat siang."
Narasumber:
"Sama-sama. Selamat siang."
Contoh Laporan Wawancara.
Tema: Persiapan ukian.
Tujuan: Mengetahui kesiapan para guru dan siswa dalam pelaksanaan ujian.
Narasumber: Kepala sekolah.
Waktu: 25 Mei 2012.
Tempat: Ruang kepala sekolah.
Siang itu Kepala Sekolah sudah menunggu saat saya tiba di ruangannya. Saya pun langsung memulai wawancara.
Dalam wawancara itu, saya menanyakan tentang kesiapan para guru dan siswa dalam menyambut ujian. Menurut Kepala Sekolah, para siswa cukup siap dalam menyambut ujian. Kepala Sekolah juga menyatakan bahwa beliau mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakurikuler agar para siswa dapt mengikuti les dan pengayaan dengan maksimal.
A. Pengertian Wawancara
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
*Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
*Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
*Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
B. Jenis-jenis wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
C. Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.
C. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.
D. Contoh Laporan Hasil Wawancara
Contoh Wawancara
Pewawancara:
"Selamat siang Pak! Apakah kita bisa memulai wawancaranya sekarang?"
Narasumber (kepsek):
"Oh, ya. Silahkan!"
Pewawancara:
"Jadi, untuk Bapak maklumi, tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui kesiapan dari para siswa maupun guru dalam pelaksanaan ujian kali ini"
Narasumber:
"Silahkan teruskan"
Pewawancara:
"Sejauh ini, apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menyambut ujian yang sebentar lagi akan dilaksanakan?"
Narasumber:
"Persiapan yang kami lakukan adalah memberikan les-les tambahan atau pengayaan dan mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakulikuler untuk sementara."
Pewawancara:
"Menurut pantauan Bapak, bagaimana tentang kesiapan dari siswa?"
Narasumber:
"Saya rasa para siswa sudah cukup siap."
Pewawancara:
"Baiklah Pak! Saya rasa imformasi yang saya butuhkan sudah cukup. Terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak. Selamat siang."
Narasumber:
"Sama-sama. Selamat siang."
Contoh Laporan Wawancara.
Tema: Persiapan ukian.
Tujuan: Mengetahui kesiapan para guru dan siswa dalam pelaksanaan ujian.
Narasumber: Kepala sekolah.
Waktu: 25 Mei 2012.
Tempat: Ruang kepala sekolah.
Siang itu Kepala Sekolah sudah menunggu saat saya tiba di ruangannya. Saya pun langsung memulai wawancara.
Dalam wawancara itu, saya menanyakan tentang kesiapan para guru dan siswa dalam menyambut ujian. Menurut Kepala Sekolah, para siswa cukup siap dalam menyambut ujian. Kepala Sekolah juga menyatakan bahwa beliau mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakurikuler agar para siswa dapt mengikuti les dan pengayaan dengan maksimal.
Label: BHS INDONESIA
Procedure
Text
Definisi
Procedure Text sendiri adalah salah satu jenis teks bahasa Inggris atau (genre kalimat)
yang menunjukan dan menjelaskan sebuah proses dalam membuat atau mengoprasikan
sesuatu yang berfungsi untuk menggambarkan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui
langkah-langkah yang sistematis alias teratur. GENERIC STRUCTURE OF PROCEDURE
TEXT Seperti halnya pengertian procedure text di atas, generic structure
(susunan umum) procedure text ada tiga : (1) Goal (Maksud atau tujuan) (2)
Material Needed (Materi / alat / bahan yang dibutuhkan) (3) Methods or Steps
(Metode / langkah-langkah) procedure text teks prosedur Setelah mengetahui
penjelasan tentang procedure text diatas, kini kita masuk kedalam contoh
procedure text. Teks seperti ini sangatlah gampang untuk dibuat, karena memang
dalam keseharian kita pun kita sering melakukan langkah-langkah prosedur.
Misalnya saja ketika membuat susu, teh manis, kopi, nasi goreng dan mie
instant. Namun, ketika menuliskannya kedalam sebuah kertas , bisa dibilang
cukup susah, karena harus memikirkan kata katanya (grammar dan penulisannya
dalam bahasa inggris. Baiklah, langsung saja saya berikan contoh procedure
text.
How to Make Fried Rice
MATERIALS
White Rice
that's previously been cooked and refrigerated. Two Carrots. 1/2 an Onion.
Celery. 3 Eggs. Beef Bullion. Black Pepper. Garlic Powder. Ground Ginger. Soy
Sauce. Butter. Vegetable Oil. Shrimp,Chicken,and/or pork/tofu(optional)
STEPS : Put about
6 cups of rice into your rice cooker. Let it steam until it is ready. Wash the
vegetables. Then, dice the carrots and onions into small pieces. Set them aside
for the next step. Add oil and heat up the pan to 100 degrees. Toss the
vegetables into the pan for about 3 minutes. Then toss in the carrots and
onions for 3 minutes with the vegetables. Add the 1 teaspoon of salt into the
pan. Boil the chicken or shrimp with the rest of the ingredients (optional).
Put a bit more oil into the frying pan. Toss the rice in carefully. Add an egg
and scramble with the other ingredients. Add approximately 2 to 3 tablespoons
of soy sauce while frying. Put fried rice on a dish and it's ready to serve !
How To Make Vanilla Ice Cream
Materials: 3/4 cup sugar. 2 cups
half-and-half (made of an equal-parts mixture of two substances, including
dairy products, alcoholic beverages, and soft drinks) 2 cups heavy cream 1
tbsp. vanilla extract Groceries Wire whisk Ice cream maker Plastic warp Mixing
bowls
Steps: Combine
the heavy ice cream and the half-and-half in a large bowl. Gradually whisk in
the sugar until blended. Whisk in the vanilla. Cover bowl with plastic wrap and
refrigerate at least 3 hours or until very cold. Whisk the mixture and then
pour into the canister of an ice cream maker. Freeze according to
manufacturer's directions. Transfer ice cream to a covered container and freeze
up to 8 hours. Vanilla ice cream is ready to serve ! How To Make a Cup of
Coffee Ingredients: water a spoon of coffee powder 2 spoons of sugar Steps:
First, boil water. Second, put a spoon of coffee powder and 2 spoons of sugar
into a cup. Third, put the boiling water into the cup. Fourth, stir well. At least
, a cup of coffee ready to drink ! :) How To Make Omelet Ingredients : 2 Eggs
Salt Margarine or vegetable oil Tools : Spone Stove Frying pan Plate STEPS :
Whipped eggs and add little salt. Turn on the stove and put frying pan. Add
margarin on plate , wait until it melted. Pour a whisk of eggs to frying pan.
Averaging until the eggs meet the pan. Feedback the eggs , wait until the eggs
mature. Move into a Plate. You can add some vegetable (if you like :) ) Your
Omelet is ready to serve !
Label: BHS INGGRIS
Kamis, 25 September 2014
BUMN
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN
merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai salah satu sumber
penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup besar.
- 1. Bentuk / Macam-macam BUMN
- a. Persero
Perusahaan Perseroan, yang
selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh
satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republi Indonesia yang tujuan
utamanya mengejar keuntungan (PP no. 45 Tahun 2005).
Persero adalah BUMN yang bentuk
usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Bentuk persero semacam itu tentu
saja tidak jauh berbeda sifatnya dengan perseroan terbatas / PT swasta yakni
sama-sama mengejar keuntungan yang setinggi-tingginya / sebesar-besarnya.
Saham kepemilikan Persero sebagaian
besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah. Karena Persero
diharapakan dapat memperoleh laba yang besar, maka otomatis persero dituntut
untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang terbaik agar produk
output yang dihasilkan tetap laku dan terus-menerus mencetak keuntungan.
Contoh persero yaitu : PT Jasamarga,
Bank BNI, PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN, dan lain sebagainya.
- b. Perum / Perusahaan Umum
Perusahaan Umum, yang selanjutnya
disebut Perum, adalah BUMN yang modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas
saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan (PP no. 45 Tahun 2005).
Perusahaan umum atau disingkat perum
adalah perusahaan unit bisnis negara yang seluruh modal dan kepemilikan
dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan
jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.
Contoh perum / perusahaan umum yakni
: Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri,
Perum Pegadaian, dll.
- 2. Organ BUMN
- Organ Persero adalah RUPS, Direksi, dan Komisaris.
- Organ Perum adalah Menteri, Direksi, dan Dewan
Pengawas.
- 3. Perbedaan Perjan, Perum,
Persero
PERJAN*
|
PERUM
|
PERSERO
|
Public service
|
Public service
|
Memupuk keuntungan
|
Bagian dari dept,
dirjen/direktorat/ pemda
|
Berstatus Badan Hukum yg diatur UU
|
Bdn Hk. Perdata berbentuk PT.
|
Hub. Hk. Publik
|
Di bidang jasa vital
|
Hub. Usaha secara perdata
|
Dipimpin oleh seorang kepala
|
Dipimpin oleh Dewan Direksi (max.
5 org)
|
Dipimpin oleh Direksi
|
Tidak punya kekayaan sendiri
|
Punya nama & kekayaan sendiri
|
Punya kekayaan yang terpisah
|
Memperoleh fasilitas negara
|
Tidak
|
Tidak
|
Modal seluruhnya milik negara
|
Modal seluruhnya milik negara
|
Bisa sebagian bisa seluruhnya
|
Pegawai berstatus PNS
|
Pegawainya diatur secara
tersendiri, bukan PNS, bukan swasta
|
Pegawai berstatus pegawai swasta
|
Pengawasan secara hirarki &
fungsional
|
Pengawasan oleh Dewan Pengawas
& Satuan Pengawasan Intern
|
Pengawasan oleh komisaris &
SPI
|
Tidak mandiri
|
Tergantung politik tarif &
harga dari pemerintah
|
Mandiri
|
*perjan telah dihapus karena tidak
mendatangkan provit.
4. Ciri-ciri
Perum :
- Bertujuan melayani kepentinan umum yang vital tetapi
diperbolehkan untuk mencari keuntungan.
- Modal berasal dari kekayaan negara yang telah
dipisahkan.
- Pemimpin dan karyawan berstatus sebagai perusahaan
negara atau pegawai negeri.
- Perum berada di bawah pimpinan dewan direksi.
Persero :
Ø Bertujuan mencari keuntungan (non public utility)
Ø Modal sebagian besar dimiliki oleh pemerintah
Ø Dipimpin oleh dewan direksi
Ø Tidak mendapat fasilitas negara
Ø Pemimpin dan karyawan berstatus karyawan swasta.
Label: IPS
Teknik
Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O'Brien)
Pada posting terdahulu telah
dijelaskan teknik tolak peluru gaya menyamping atau gaya ortodoks, kali ini
akan kita bahas teknik tolak peluru gaya membelakangi (o'brien). Teknik tolak
peluru gaya membelakangi (o'brien) atau sering disebut juga gaya tolak punggung
merupakan gaya tolak peluru yang banyak dilakukan oleh atlit, karena
tolak peluru gaya membelakangi (o'brien) lebih menguntungkan dibandingkan
dengan gaya ortodoks. Keuntungan dari gaya o'brien adalah jalur awalan lebih
panjang sehingga menambah kecepatan awalan, hal ini dapat menjadikan daya
luncur peluru lebih cepat dan ini berarti kemungkinan jarak tempuh akan semakin
jauh.
Teknik memegang peluru gaya membelakangi (o'brien)
Ada 3 macam teknik memegang peluru, yaitu:
Teknik memegang peluru gaya membelakangi (o'brien)
Ada 3 macam teknik memegang peluru, yaitu:
- Jari-jari direnggangkan, jari kelingkin ditekuk dan
berada di samping peluru, gunanya untuk membantu menahan peluru agar tidak
mudah tergeser dari tempatnya. Pegangan ini digunakan untuk atlet yang
mempunyai jari-jari kuat dan panjang.
- Jari-jari merapat di belakang peluru, ibu jari dibuka
ke samping sedangkan jari kelingking berada di samping peluru untuk
menahan peluru dan untuk menekan pada waktu peluru ditolakan.
- Seperti cara kedua, tetapi jari-jari agak direnggangkan
,kelingking diletakan di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak
peluru, ibu jari menahan geseran ke samping. pegangan cara ini digunakan
untuk atlet yang berjari-jari pendek.
Untuk lebih jelas lihat gambar
berikut:
Gb. Cara
memegang peluru
Teknik Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O'Brien)
- Fase persiapan,
badan membelakangi sektor tolakan atau daerah tolakan, berat badan berada
di atas tungkai kanan. Sambil merendahkan badan, angkat tumit dari tungkai
penopang, sementara tungkai belakang di angkat sedikit ke belakang atas.
Selanjutnya tekuk tungkai penopang hingga kedua tungkai tertekuk dan
posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk ke depan.
- Fase Meluncur, luruskan
tungkai kanan dengan cara menolak atau menghentakan telapak kaki dan tunit
ke lantai dan bersamaan dengan gerakan ini, tungkai kiri ditendangkan
dengan kuat ke arah balok stop. Gerakan persendian di atas dapat
mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran kaki
kanan meninggalkan lantai, seraya dengan cepat ditarik ke posisi bawah
badan, tepat di titik pusat lingkaran sambil tungkai kiri hampir serempak
menjangkau lantai dekat ke arah balok stop dan sedikit ke arah kiri garis
lapangan/sektor tolakan. Kedua kaki mendarat dengan telapak kaki sementara
badan tetap membungkuk, sambil kedua bahu dan kepala tetap membelakangi
arah tobadan dipusalakan, titik berat badan dipusatkan di tungkai kanan.
- Fase Akhir, fase
ini dimulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut ke depan dan dilanjutkan
dengan pelurusan kedua tungkai. Pinggul digeser menyamping, berat badan di
antara kedua kaki. Bahu kiri dibuka ke depan dan bahu kanan diangkat dan
diputar ke kiri, badan dibawa ke atas sedikit membusur dan gerakan ini
didahului oleh gerakan putaran bagian bawah badan.
- Tolakan,
seentara bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu kiri
meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin. Tolakan diselesaikan ketika
bertumpu di tungkai kiri dalam keadaan lurus sambil tangan memberi
dorongan terakhir pada peluru. Pada saat ini hentikan laju badan ke depan
melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai
kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan
badan ditutunkan ke arah bawah.
Label: Penjaskes
Jumat, 09 Mei 2014
Pengertian, Macam-macam, dan Contoh Puisi
PUISI
Puisi adalah
bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta
ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi
lama dan puisi baru.
A.
PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu
antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama
Ciri puisi
lama:
a) Merupakan puisi
rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan
lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat
oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun
rima.
2. Jenis dan Contoh Puisi Lama
a) Mantra adalah
ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contoh : Assalammu’alaikum putri satulung
besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
b) Pantun adalah puisi yang bercirikan
bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2
baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian
pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat,
teka-teki, jenaka. Contoh : Kalau
ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
c)
Karmina adalah
pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. Contoh : Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
d)
Seloka adalah
pantun berkait. Contoh : Lurus
jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
e) Gurindam adalah
puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Contoh : Kurang
pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
f) Syair adalah
puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a,
berisi nasihat atau cerita. Contoh : Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
g) Talibun
adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Contoh
:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. Ciri-ciri dari jenis puisi lama
a) Mantra
Ciri-ciri:
Ø Berirama akhir
abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
Ø Bersifat lisan,
sakti atau magis
Ø Adanya
perulangan
Ø Metafora
merupakan unsur penting
Ø Bersifat
esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
Ø Lebih bebas dibanding
puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
b) Pantun
Ciri – ciri :
Ø Setiap bait terdiri 4 baris
Ø Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Ø Baris 3 dan 4 merupakan isi
Ø Bersajak a – b – a – b
Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12
suku kata
Ø Berasal dari Melayu (Indonesia)
c) Karmina
Ciri-ciri
karmina
Ø Setiap bait
merupakan bagian dari keseluruhan.
Ø Bersajak aa-aa,
aa-bb
Ø Bersifat epik:
mengisahkan seorang pahlawan.
Ø Tidak memiliki
sampiran, hanya memiliki isi.
Ø Semua baris
diawali huruf capital.
Ø Semua baris
diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
Ø Mengandung dua
hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
d) Seloka
Ciri-ciri
seloka
Ø Ditulis empat
baris memakai bentuk pantun atau syair,
Ø Namun ada
seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
e) Gurindam
Ciri-ciri gurindam
Ø Baris pertama
berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
Ø baris kedua
berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama tadi.
f) Syair
Ciri-ciri syair
Ø Terdiri dari 4
baris
Ø Berirama aaaa
Ø Keempat baris
tersebut mengandung arti atau maksud penyair
g) Talibun
Ciri-ciri:
Ø Jumlah barisnya lebih dari empat
baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Ø Jika satu bait berisi enam baris,
susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Ø Jika satu bait berisi delapan baris,
susunannya empat sampiran dan empat isi.
Ø Apabila enam baris sajaknya a – b –
c – a – b – c.
Ø Bila terdiri dari delapan baris,
sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
B. PUISI BARU
Puisi baru
bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku
kata, maupun rima.
1. Ciri-ciri Puisi Baru
a) Bentuknya rapi, simetris;
b) Mempunyai persajakan akhir (yang
teratur);
c) Banyak mempergunakan pola sajak
pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
d) Sebagian besar puisi empat
seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah
gatra (kesatuan sintaksis)
f) Tiap gatranya terdiri atas dua
kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
2. Jenis-jenis dan Contoh Puisi Baru
Menurut isinya,
puisi dibedakan atas :
a) Balada adalah
puisi berisi kisah/cerita. Contoh : Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “ Balada
Matinya Seorang Pemberontak”
b) Himne adalah
puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Contoh :
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara
sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan
liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang
patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan
kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
c) Ode adalah
puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Contoh :
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
d) Epigram adalah
puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Contoh :
Hari ini
tak ada tempat berdiri
Sikap
lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang
di depan
Yang
menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)
e) Romance adalah
puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
f) Elegi adalah
puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Contoh :
Ini kali tidak ada yang mencari
cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga
kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
g) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
Contoh :
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair
salon,
yang bersajak tentang anggur dan
rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa
pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi
kesenian.
(Rendra)
Sedangkan
macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:
a) DISTIKON
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
b) TERZINA
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane
c) QUATRAIN
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
d) QUINT
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
e) SEXTET
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
f) SEPTIMA
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
g) STANZA ( OCTAV )
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
h) SONETA
Contoh :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
Contoh :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
4. Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru
Ciri puisi dari Jenis isinya :
a) Balada
Ciri-ciri balada
Balada jenis ini terdiri dari 3
(tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima
a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik
terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
b) Hymne
Ciri-ciri hymne
Lagu pujian untuk menghormati
seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau alma mater (Pemandu di
Dunia Sastra).
Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.
Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.
c) Ode
Ciri-ciri ode
Ciri ode nada dan gayanya sangat
resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat
menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
d) Epigram
Epigramma (Greek); unsur pengajaran;
didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar;
ada teladan.
e) Romance
Romantique (Perancis); keindahan
perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra
f) Elegi
Ciri-ciri elegi
Sajak atau lagu yang mengungkapkan
rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena
kematian/kepergian seseorang.
g) Satire
Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman
tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas
pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)
Ciri puisi dari Jenis bentuknya :
a) Distikon
• 2 baris; sajak 2 seuntai
• Distikon (Greek: 2 baris)
• Rima – aa–bb
• Distikon (Greek: 2 baris)
• Rima – aa–bb
b) Terzina
Terzina (Itali: 3 irama)
c) Quatrain
• Quatrain (Perancis: 4 baris)
• Pada asalnya ada 4 rangkap
• Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri S.N.
• Pada asalnya ada 4 rangkap
• Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri S.N.
d) Quint
Pada asalnya, rima Quint adalah
/aaaaa/ tetapi kini 5 baris dalam serangkap diterima umum sebagai Quint
(perubahan ini dikatakan berpunca dari kesukaran penyair untuk membina rima
/aaaaa/
e) Sextet
• sextet (latin: 6 baris)
• Dikenali sebagai ‘terzina ganda dua’
• Rima akhir bebas
• Dikenali sebagai ‘terzina ganda dua’
• Rima akhir bebas
f) Septima
• septime (Latin: 7 baris)
• Rima akhir bebas
• Rima akhir bebas
g) Oktav
• Oktaf (Latin: 8 baris)
• Dikenali sebagai ‘double Quatrain’
• Dikenali sebagai ‘double Quatrain’
h) Soneta
·
Terdiri atas 14 baris
·
Terdiri atas 4 bait, yang terdiri
atas 2 quatrain dan 2 terzina
·
Dua quatrain merupakan sampiran dan
merupakan satu kesatuan yang disebut octav.
·
Dua terzina merupakan isi dan
merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.
·
Bagian sampiran biasanya berupa
gambaran alam
·
Sextet berisi curahan atau jawaban
atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya
subyektif.
·
Peralihan dari octav ke sextet disebut
volta
·
Penambahan baris pada soneta disebut
koda.
·
Jumlah suku kata dalam tiap-tiap
baris biasanya antara 9 – 14 suku kata
·
Rima akhirnya adalah a – b – b – a,
a – b – b – a, c – d – c, d – c – d
Label: BHS INDONESIA
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)