Minggu, 28 September 2014
Pengertian Dan Tata Cara Wawancara
WAWANCARA
A. Pengertian Wawancara
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
*Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
*Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
*Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
B. Jenis-jenis wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
C. Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.
C. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.
D. Contoh Laporan Hasil Wawancara
Contoh Wawancara
Pewawancara:
"Selamat siang Pak! Apakah kita bisa memulai wawancaranya sekarang?"
Narasumber (kepsek):
"Oh, ya. Silahkan!"
Pewawancara:
"Jadi, untuk Bapak maklumi, tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui kesiapan dari para siswa maupun guru dalam pelaksanaan ujian kali ini"
Narasumber:
"Silahkan teruskan"
Pewawancara:
"Sejauh ini, apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menyambut ujian yang sebentar lagi akan dilaksanakan?"
Narasumber:
"Persiapan yang kami lakukan adalah memberikan les-les tambahan atau pengayaan dan mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakulikuler untuk sementara."
Pewawancara:
"Menurut pantauan Bapak, bagaimana tentang kesiapan dari siswa?"
Narasumber:
"Saya rasa para siswa sudah cukup siap."
Pewawancara:
"Baiklah Pak! Saya rasa imformasi yang saya butuhkan sudah cukup. Terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak. Selamat siang."
Narasumber:
"Sama-sama. Selamat siang."
Contoh Laporan Wawancara.
Tema: Persiapan ukian.
Tujuan: Mengetahui kesiapan para guru dan siswa dalam pelaksanaan ujian.
Narasumber: Kepala sekolah.
Waktu: 25 Mei 2012.
Tempat: Ruang kepala sekolah.
Siang itu Kepala Sekolah sudah menunggu saat saya tiba di ruangannya. Saya pun langsung memulai wawancara.
Dalam wawancara itu, saya menanyakan tentang kesiapan para guru dan siswa dalam menyambut ujian. Menurut Kepala Sekolah, para siswa cukup siap dalam menyambut ujian. Kepala Sekolah juga menyatakan bahwa beliau mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakurikuler agar para siswa dapt mengikuti les dan pengayaan dengan maksimal.
A. Pengertian Wawancara
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
*Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
*Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
*Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
B. Jenis-jenis wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
C. Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.
C. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.
D. Contoh Laporan Hasil Wawancara
Contoh Wawancara
Pewawancara:
"Selamat siang Pak! Apakah kita bisa memulai wawancaranya sekarang?"
Narasumber (kepsek):
"Oh, ya. Silahkan!"
Pewawancara:
"Jadi, untuk Bapak maklumi, tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui kesiapan dari para siswa maupun guru dalam pelaksanaan ujian kali ini"
Narasumber:
"Silahkan teruskan"
Pewawancara:
"Sejauh ini, apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menyambut ujian yang sebentar lagi akan dilaksanakan?"
Narasumber:
"Persiapan yang kami lakukan adalah memberikan les-les tambahan atau pengayaan dan mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakulikuler untuk sementara."
Pewawancara:
"Menurut pantauan Bapak, bagaimana tentang kesiapan dari siswa?"
Narasumber:
"Saya rasa para siswa sudah cukup siap."
Pewawancara:
"Baiklah Pak! Saya rasa imformasi yang saya butuhkan sudah cukup. Terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak. Selamat siang."
Narasumber:
"Sama-sama. Selamat siang."
Contoh Laporan Wawancara.
Tema: Persiapan ukian.
Tujuan: Mengetahui kesiapan para guru dan siswa dalam pelaksanaan ujian.
Narasumber: Kepala sekolah.
Waktu: 25 Mei 2012.
Tempat: Ruang kepala sekolah.
Siang itu Kepala Sekolah sudah menunggu saat saya tiba di ruangannya. Saya pun langsung memulai wawancara.
Dalam wawancara itu, saya menanyakan tentang kesiapan para guru dan siswa dalam menyambut ujian. Menurut Kepala Sekolah, para siswa cukup siap dalam menyambut ujian. Kepala Sekolah juga menyatakan bahwa beliau mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakurikuler agar para siswa dapt mengikuti les dan pengayaan dengan maksimal.
Label: BHS INDONESIA
Procedure
Text
Definisi
Procedure Text sendiri adalah salah satu jenis teks bahasa Inggris atau (genre kalimat)
yang menunjukan dan menjelaskan sebuah proses dalam membuat atau mengoprasikan
sesuatu yang berfungsi untuk menggambarkan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui
langkah-langkah yang sistematis alias teratur. GENERIC STRUCTURE OF PROCEDURE
TEXT Seperti halnya pengertian procedure text di atas, generic structure
(susunan umum) procedure text ada tiga : (1) Goal (Maksud atau tujuan) (2)
Material Needed (Materi / alat / bahan yang dibutuhkan) (3) Methods or Steps
(Metode / langkah-langkah) procedure text teks prosedur Setelah mengetahui
penjelasan tentang procedure text diatas, kini kita masuk kedalam contoh
procedure text. Teks seperti ini sangatlah gampang untuk dibuat, karena memang
dalam keseharian kita pun kita sering melakukan langkah-langkah prosedur.
Misalnya saja ketika membuat susu, teh manis, kopi, nasi goreng dan mie
instant. Namun, ketika menuliskannya kedalam sebuah kertas , bisa dibilang
cukup susah, karena harus memikirkan kata katanya (grammar dan penulisannya
dalam bahasa inggris. Baiklah, langsung saja saya berikan contoh procedure
text.
How to Make Fried Rice
MATERIALS
White Rice
that's previously been cooked and refrigerated. Two Carrots. 1/2 an Onion.
Celery. 3 Eggs. Beef Bullion. Black Pepper. Garlic Powder. Ground Ginger. Soy
Sauce. Butter. Vegetable Oil. Shrimp,Chicken,and/or pork/tofu(optional)
STEPS : Put about
6 cups of rice into your rice cooker. Let it steam until it is ready. Wash the
vegetables. Then, dice the carrots and onions into small pieces. Set them aside
for the next step. Add oil and heat up the pan to 100 degrees. Toss the
vegetables into the pan for about 3 minutes. Then toss in the carrots and
onions for 3 minutes with the vegetables. Add the 1 teaspoon of salt into the
pan. Boil the chicken or shrimp with the rest of the ingredients (optional).
Put a bit more oil into the frying pan. Toss the rice in carefully. Add an egg
and scramble with the other ingredients. Add approximately 2 to 3 tablespoons
of soy sauce while frying. Put fried rice on a dish and it's ready to serve !
How To Make Vanilla Ice Cream
Materials: 3/4 cup sugar. 2 cups
half-and-half (made of an equal-parts mixture of two substances, including
dairy products, alcoholic beverages, and soft drinks) 2 cups heavy cream 1
tbsp. vanilla extract Groceries Wire whisk Ice cream maker Plastic warp Mixing
bowls
Steps: Combine
the heavy ice cream and the half-and-half in a large bowl. Gradually whisk in
the sugar until blended. Whisk in the vanilla. Cover bowl with plastic wrap and
refrigerate at least 3 hours or until very cold. Whisk the mixture and then
pour into the canister of an ice cream maker. Freeze according to
manufacturer's directions. Transfer ice cream to a covered container and freeze
up to 8 hours. Vanilla ice cream is ready to serve ! How To Make a Cup of
Coffee Ingredients: water a spoon of coffee powder 2 spoons of sugar Steps:
First, boil water. Second, put a spoon of coffee powder and 2 spoons of sugar
into a cup. Third, put the boiling water into the cup. Fourth, stir well. At least
, a cup of coffee ready to drink ! :) How To Make Omelet Ingredients : 2 Eggs
Salt Margarine or vegetable oil Tools : Spone Stove Frying pan Plate STEPS :
Whipped eggs and add little salt. Turn on the stove and put frying pan. Add
margarin on plate , wait until it melted. Pour a whisk of eggs to frying pan.
Averaging until the eggs meet the pan. Feedback the eggs , wait until the eggs
mature. Move into a Plate. You can add some vegetable (if you like :) ) Your
Omelet is ready to serve !
Label: BHS INGGRIS
Kamis, 25 September 2014
BUMN
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN
merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai salah satu sumber
penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup besar.
- 1. Bentuk / Macam-macam BUMN
- a. Persero
Perusahaan Perseroan, yang
selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh
satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republi Indonesia yang tujuan
utamanya mengejar keuntungan (PP no. 45 Tahun 2005).
Persero adalah BUMN yang bentuk
usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Bentuk persero semacam itu tentu
saja tidak jauh berbeda sifatnya dengan perseroan terbatas / PT swasta yakni
sama-sama mengejar keuntungan yang setinggi-tingginya / sebesar-besarnya.
Saham kepemilikan Persero sebagaian
besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah. Karena Persero
diharapakan dapat memperoleh laba yang besar, maka otomatis persero dituntut
untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang terbaik agar produk
output yang dihasilkan tetap laku dan terus-menerus mencetak keuntungan.
Contoh persero yaitu : PT Jasamarga,
Bank BNI, PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN, dan lain sebagainya.
- b. Perum / Perusahaan Umum
Perusahaan Umum, yang selanjutnya
disebut Perum, adalah BUMN yang modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas
saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan (PP no. 45 Tahun 2005).
Perusahaan umum atau disingkat perum
adalah perusahaan unit bisnis negara yang seluruh modal dan kepemilikan
dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan
jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.
Contoh perum / perusahaan umum yakni
: Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri,
Perum Pegadaian, dll.
- 2. Organ BUMN
- Organ Persero adalah RUPS, Direksi, dan Komisaris.
- Organ Perum adalah Menteri, Direksi, dan Dewan
Pengawas.
- 3. Perbedaan Perjan, Perum,
Persero
PERJAN*
|
PERUM
|
PERSERO
|
Public service
|
Public service
|
Memupuk keuntungan
|
Bagian dari dept,
dirjen/direktorat/ pemda
|
Berstatus Badan Hukum yg diatur UU
|
Bdn Hk. Perdata berbentuk PT.
|
Hub. Hk. Publik
|
Di bidang jasa vital
|
Hub. Usaha secara perdata
|
Dipimpin oleh seorang kepala
|
Dipimpin oleh Dewan Direksi (max.
5 org)
|
Dipimpin oleh Direksi
|
Tidak punya kekayaan sendiri
|
Punya nama & kekayaan sendiri
|
Punya kekayaan yang terpisah
|
Memperoleh fasilitas negara
|
Tidak
|
Tidak
|
Modal seluruhnya milik negara
|
Modal seluruhnya milik negara
|
Bisa sebagian bisa seluruhnya
|
Pegawai berstatus PNS
|
Pegawainya diatur secara
tersendiri, bukan PNS, bukan swasta
|
Pegawai berstatus pegawai swasta
|
Pengawasan secara hirarki &
fungsional
|
Pengawasan oleh Dewan Pengawas
& Satuan Pengawasan Intern
|
Pengawasan oleh komisaris &
SPI
|
Tidak mandiri
|
Tergantung politik tarif &
harga dari pemerintah
|
Mandiri
|
*perjan telah dihapus karena tidak
mendatangkan provit.
4. Ciri-ciri
Perum :
- Bertujuan melayani kepentinan umum yang vital tetapi
diperbolehkan untuk mencari keuntungan.
- Modal berasal dari kekayaan negara yang telah
dipisahkan.
- Pemimpin dan karyawan berstatus sebagai perusahaan
negara atau pegawai negeri.
- Perum berada di bawah pimpinan dewan direksi.
Persero :
Ø Bertujuan mencari keuntungan (non public utility)
Ø Modal sebagian besar dimiliki oleh pemerintah
Ø Dipimpin oleh dewan direksi
Ø Tidak mendapat fasilitas negara
Ø Pemimpin dan karyawan berstatus karyawan swasta.
Label: IPS
Teknik
Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O'Brien)
Pada posting terdahulu telah
dijelaskan teknik tolak peluru gaya menyamping atau gaya ortodoks, kali ini
akan kita bahas teknik tolak peluru gaya membelakangi (o'brien). Teknik tolak
peluru gaya membelakangi (o'brien) atau sering disebut juga gaya tolak punggung
merupakan gaya tolak peluru yang banyak dilakukan oleh atlit, karena
tolak peluru gaya membelakangi (o'brien) lebih menguntungkan dibandingkan
dengan gaya ortodoks. Keuntungan dari gaya o'brien adalah jalur awalan lebih
panjang sehingga menambah kecepatan awalan, hal ini dapat menjadikan daya
luncur peluru lebih cepat dan ini berarti kemungkinan jarak tempuh akan semakin
jauh.
Teknik memegang peluru gaya membelakangi (o'brien)
Ada 3 macam teknik memegang peluru, yaitu:
Teknik memegang peluru gaya membelakangi (o'brien)
Ada 3 macam teknik memegang peluru, yaitu:
- Jari-jari direnggangkan, jari kelingkin ditekuk dan
berada di samping peluru, gunanya untuk membantu menahan peluru agar tidak
mudah tergeser dari tempatnya. Pegangan ini digunakan untuk atlet yang
mempunyai jari-jari kuat dan panjang.
- Jari-jari merapat di belakang peluru, ibu jari dibuka
ke samping sedangkan jari kelingking berada di samping peluru untuk
menahan peluru dan untuk menekan pada waktu peluru ditolakan.
- Seperti cara kedua, tetapi jari-jari agak direnggangkan
,kelingking diletakan di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak
peluru, ibu jari menahan geseran ke samping. pegangan cara ini digunakan
untuk atlet yang berjari-jari pendek.
Untuk lebih jelas lihat gambar
berikut:
Gb. Cara
memegang peluru
Teknik Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O'Brien)
- Fase persiapan,
badan membelakangi sektor tolakan atau daerah tolakan, berat badan berada
di atas tungkai kanan. Sambil merendahkan badan, angkat tumit dari tungkai
penopang, sementara tungkai belakang di angkat sedikit ke belakang atas.
Selanjutnya tekuk tungkai penopang hingga kedua tungkai tertekuk dan
posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk ke depan.
- Fase Meluncur, luruskan
tungkai kanan dengan cara menolak atau menghentakan telapak kaki dan tunit
ke lantai dan bersamaan dengan gerakan ini, tungkai kiri ditendangkan
dengan kuat ke arah balok stop. Gerakan persendian di atas dapat
mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran kaki
kanan meninggalkan lantai, seraya dengan cepat ditarik ke posisi bawah
badan, tepat di titik pusat lingkaran sambil tungkai kiri hampir serempak
menjangkau lantai dekat ke arah balok stop dan sedikit ke arah kiri garis
lapangan/sektor tolakan. Kedua kaki mendarat dengan telapak kaki sementara
badan tetap membungkuk, sambil kedua bahu dan kepala tetap membelakangi
arah tobadan dipusalakan, titik berat badan dipusatkan di tungkai kanan.
- Fase Akhir, fase
ini dimulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut ke depan dan dilanjutkan
dengan pelurusan kedua tungkai. Pinggul digeser menyamping, berat badan di
antara kedua kaki. Bahu kiri dibuka ke depan dan bahu kanan diangkat dan
diputar ke kiri, badan dibawa ke atas sedikit membusur dan gerakan ini
didahului oleh gerakan putaran bagian bawah badan.
- Tolakan,
seentara bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu kiri
meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin. Tolakan diselesaikan ketika
bertumpu di tungkai kiri dalam keadaan lurus sambil tangan memberi
dorongan terakhir pada peluru. Pada saat ini hentikan laju badan ke depan
melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai
kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan
badan ditutunkan ke arah bawah.
Label: Penjaskes
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)