Minggu, 13 Oktober 2013

IPA


SIMBOL-SIMBOL BAHAN KIMIA BESERTA penjelasannya
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances). Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.
Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam :
• Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)
• Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
• Kombinasi dari keduanya.
Berikut ini adalah penjelasan simbol-simbol bahaya .
1. Explosive (bersifat mudah meledak)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3
  • Bahaya  : eksplosif pada kondisi tertentu
  • Contoh  : ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT
  • Keamanan  : hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas
2. Oxidizing (pengoksidasi)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9.
  • Bahaya  : oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api
  • Contoh  : hidrogen peroksida, kalium perklorat
  • Keamanan : hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor
3. Flammable (mudah terbakar)
Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah terbakar. Untuk Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely flammable “ merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0 0C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +350C). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12. Sedangkan untuk Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21 0C). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’. Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar yaitu R11.
Bahaya : mudah terbakar
Meliputi :
1.     zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil fosfor; keamanan : hindari campuran dengan udara.
2.     gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane. Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
3.     Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.
4.     Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di bawah 21 0C. contoh : aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api.
4. Toxic (beracun)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 oral (tikus)         25 – 200 mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau kelinci)     50 – 400 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu  0,25 – 1 mg/L
LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap    0,50 – 2 mg/L
Frase-R untuk bahan beracun yaitu R23, R24 dan R25
  • Bahaya  : toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, terteln atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.
  • Contoh  : arsen triklorida, merkuri klorida
  • Kemananan : hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
5. Harmful irritant (bahaya, iritasi)
Ada sedikit perbedaan pada symbol ini yaitu dibedakan dengan kode Xn dan Xi. Untuk Bahan dan formulasi yang ditandai dengan kode Xn memiliki resiko merusak kesehatan sedangkan jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 oral (tikus)         200-2000 mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau kelinci)     400-2000 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu  1 – 5 mg/L
LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap    2 – 20 mg/L
Frase-R untuk bahan berbahaya yaitu R20, R21 dan R22
Sedangkan Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ atau kode Xi adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Frase-R untuk bahan irritant yaitu R36, R37, R38 dan R41
Kode Xn (Harmful)
  • Bahaya  : menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh,
  • Contoh  : peridin
  • Kemanan : hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
Kode Xi (irritant)
  • Bahaya  : iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan
  • Contoh  : ammonia dan benzyl klorida
  • Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata.
6. Corrosive (korosif)
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.
  • Bahaya  : korosif atau merusak jaringan tubuh manusia
  • Contoh  : klor, belerang dioksida
  • Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata
7. Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52 dan R53.
  • Bahaya  : bagi lingkungan, gangguan ekologi
  • Contoh  : tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin
  • Keamanan : hindari pembuangan langsung ke lingkungan

IPS


  • 1. * BENTUK MUKA BUMI TENAGA EKSOGEN DAMPAK TERHADAP KEHIDUPAN ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI TENAGA ENDOGEN
  • 2. I. KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI Kalau kita melihat pada peta, atlas atau globe akan ada beberapa kenampakan muka bumi yang disimbulkan dengan warna-warna tertentu. Ada yang berwarna hijau,kuning, coklat muda, coklat tua, biru muda dan biru tua. Dari simbol warna tersebut dapat melihat relief suatu tempat, relief adalah tinggi rendahnya permukaan bumi.Bentuk muka bumi ada yang melengkung ke atas, berbentuk cekungan, berbukit-bukit atau bahkan menjulang tinggi. Tenaga yang membentuk semua itu adalah tenaga Endogen dan eksogen, Tenaga endogen tenaga yang berasal dari dalam bumi, Tenaga eksogen tenaga yang berasal dari luar bumi.
  • 3. II. Relief muka bumi Relief muka bumi dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Relief Daratan : a. Dataran rendah b. Dataran tinggi c. Bukit d. Gunung e. Pegunungan f. Lembah 2. Relief Dasar Laut a. Dangkalan/Paparan(Shelf) b. Lereng Benua(continental slope) c. Punggung laut d. Ambang laut(Drempel) e. Lubuk laut(Basin) f. Palung Laut(Trog) g. Gunung laut
  • 4. Gambar Relief Daratan
  • 5. Gambar Relief Dasar laut
  • 6. III. Proses Pembentukan muka Bumi A. Lapisan Bumi Bumi yang kita diami ini terdari dari beberapa bagian atau lapisan yaitu: 1. Kerak Bumi/Kulit Bumi(Crust) Lapisan kulit bumi yang paling luar yang masih selalu bergerak dengan kedalaman 100 Km juga dikenala dengan sebutan Litosfer. 2. Selimut bumi(Mantel) Terletak di bawah lapisan Kerak bumi/kulit bumi dengan ketebalan 2900 Km; 3. Inti bumi(Core) Lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar dengan ketebalan sekitar 2.257 Km, inti dalam dengan ketebalan 1.231 Km. Memiliki suhu 4000 C sampai 5000 C.
  • 7. Gambar Penampang Bumi
  • 8. B. Tenaga Pembentuk muka bumi Tenaga pembentuk muka bumi ada 2 yaitu Tenaga Endogen dan Eksogen; tenaga endogen tenaga berasal dari dalam bumi, tenaga endogen sifatnya membentuk relief muka bumi. Tenaga eksogen, tenaga berasal dari luar bumi sifatnya merusak dan merombak bentuk muka bumi. 1. Tenaga Endogen Proses pembentuk tenaga endogen ada 3 yaitu : a. Tektonisme(diastropisme), b. Vulkanisme, c. Gempa Bumi(seisme).
  • 9. A. Tektonisme 1. Pengertian Tenaga dari dalam bumi yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan letak atau pergeseran lapisan kerak bumi secara vertikal, horisontal dan retakan. 2. Jenis gerakan tektonisme a. Gerak Epirogenesis Gerak pergeseran lapisan kerak bumi secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas. Ada 2 jenis gerak epirogenesis yaitu : Epirogenesis Positif: Gerak yang menyebabkan turunnya daratan sehingga air laut mengalami kenaikan dan garis pantainya menjorok ke daratan. Epirogenesis Negatif: Gerak yang menyebabkan naiknya daratan sehingga air laut tampak mengalami penurunan dan garis pantainya bergerak ke laut.
  • 10. Gambar Gerak Epirogenisis
  • 11. b. Gerak Orogenesis Pergeseran lapisan kerak bumi yang cepat, dalam waktu yang pendek dan meliputi daerah yang sempit. Gerak Orogenesis dapat menimbulkan lipatan dan patahan.
  • 12. B. VULKANISME 1. Pengertian Proses keluarnya cairan magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi. Proses ini akan menghasilkan gunung api. Magma: Batuan cair pijar di dalam perut bumi yang terdiri atas larutan mineral silikat dan gas dengan suhu yang tinggi. 2. Gerak Magma a. Intrusi magma: 1. Batolit 2. Lakolit 3. Sill 4. Korok/Gang 5. Apovisa
  • 13. Gambar Penampang Gunung Api
  • 14. b. Ekstrusi magma Proses penerobosan magma yang mencapai ke permukaan bumi. Magma yang sampai ke permukaan bumi disebut LAVA. 1. Erupsi Gunung Api Magma yang keluar dari perut bumi akan diikuti dengan letusan gunung api yang dikenal dengan ERUPSI. Erupsi gunung api ada 3 jenis yaitu: a) Erupsi Linear b) Erupsi Areal c) Erupsi Sentral
  • 15. 2. Tipe Gunung Api a) Gunung Api Perisai b) Gunung Api Strato c) Gunung Api Maar
  • 16. 3. Material Erupsi Gunung Api a) Lava b) Material padat(Efflata) c) Gas(Ekshalasi) 4. Gunung Api tidak Aktif a) Moffet b) Solfator c) Fumarol d) Geyser e) Sumber Air panas f) Sumber Air Makdani
  • 17. C. Gempa Bumi(Seisme) 1. Pengertian Getaran yang dirasakan permukaan bumi akibat Adanya kekuatan dari dalam bumi yang terjadi karena aktivitas tektonisme, vulkanisme dan runtuhan bagian lapisan bumi. 2. Macam-macam gempa a. Gempa Tektonik b. Gempa Vulkanik c. Gempa Terban/Runtuhan 3. Istilah berkaitan dengan gempa Hiposentrum: Sumber gempa/pusat gempa tektonik di dalam bumi Episentrum : Tempat dipermukaan bumi yang terletak tegak lurus dari hiposentrum
  • 18. Gempa Bumi Di Yogyakarta
  • 19. 2. Tenaga Eksogen a. Pengertian Tenaga yang berasal dari luar bumi yang merombak atau merusak hasil bentukan tenaga endogen. b. Jenis-jenis tenaga eksogen 1. Angin 2. Air 3. Udara 4. Sinar Matahari 5. Makluk hidup
  • 20. 3. Bentuk Kegiatan Tenaga Eksogen A. Pelapukan B. Erosi C. Sedimentasi A.Pelapukan 1. Pengertian Proses hancurnya batuan dari bongkah-bongkah batu besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. 2. Jenis Pelapukan a. Pelapukan Mekanik b. Pelapukan Kimiawi c. Pelapukan Biologis
  • 21. B.Erosi 1. Pengertian Proses pengikisan butiran-butiran batuan padapermukaan bumi oleh tenaga air, angin dan gletser. 2. Jenis Erosi a. Erosi percikan/splash erotion b. Erosi permukaan/sheet erotion c. Erosi alur/riil erotion d. Erosi parit/gully erotion
  • 22. C. Sedimentasi 1. Pengertian Pengendpan materialbatuan olah air, angin atau gletser. 2. Bentukan Sedimentasi a. Air sungai 1. Delta 2. Dataran Banjir(flood plan) 3. Meander 4. Kipas Aluvial(Alluvial fans)
  • 23. b. Gelombang air laut 1. Beting 2. Nehrung 3. Tombolo C. Angin 1. Beach 2. Sand dune 3. Barchan D. Gletser Morena/Moraine
  • 24. Bentuk muka bumi yang terbentuk olah tenaga endogen dan eksogen membawa dampak terhadap kehidupan manusia yaitu : 1. Daerah pantai 2. Daerah dataran rendah 3. Daerah dataran tinggi dan pegunungan 4. Daerah Gurun 5. Daerah kutub

;;

By :
Free Blog Templates